29 Mei 2010

Semoga Tak Terjadi pada Mahasiswa Saya

Sebuah blog menawarkan jasa pembuatan software beserta laporannya. Pembeli yang dibidik adalah "mahasiswa Teknik Informatika yang kesulitan mengerjakan Tugas Akhir", demikian bunyi penawaran yang ditulisnya.

Sungguh ide kreatif. Sekelompok anak muda dengan keahliannya di bidang programming dan tulis menulis,  mencoba menangkap peluang bisnis. Siapakah pembeli yang diharapkan memanfaatkan jasa mereka ? Hampir dapat dipastikan. Mereka adalah mahasiswa yang ingin segera menerima ijazah, ogah kerja keras, punya duit cukup, dan mencoba mengawali hidupnya dengan sesuatu yang tak terpuji.
Dalam kasus ini sebetulnya "siapa" memanfaatkan "siapa" ?  Saya tak tertarik membahasnya terlalu jauh. Pada kesempatan ini saya hanya berharap, semoga tak satupun diantara pembeli jasa itu adalah mahasiswa saya, mahasiswa Jeteka Polban. Saya sungguh berharap semua mahasiswa saya dapat menghargai usaha dan kerja keras, serta memandang hasil dari Tugas Akhir adalah karya monumental yang pantas dibanggakan kepada anak-cucu kelak, apapun dan bagaimanapun hasilnya.

Beberapa hal berikut, mungkin dapat menjadi pemikiran :
  1. Di JTK, mekanisme pengendalian kualitas Tugas Akhir  (TA) dilakukan melalui proses bimbingan, 1 seminar proposal, 3 seminar progress pengerjaan TA, dan 1 kali sidang. Dengan mekanisme pemantauan seperti ini rasanya tidak ada peluang mahasiswa untuk tidak mengerjakan TA secara mandiri.
  2. Proses bimbingan (dengan diberikan 2 pembimbing), diharapkan dimanfaatkan dengan baik, sehingga semua kesulitan dapat dikomunikasikan sejak dini. Secara umum, mereka yang terpaksa tidak dapat lulus tepat waktu adalah mereka yang proses bimbingannyapun tidak optimal.
  3. Produk software jadi, bukanlah target utama dari sebuah proses TA, sehingga iming-iming software plus dokumentasinya bukanlah prioritas dalam penilaian TA. Tugas akhir adalah sebuah proses dengan sejumlah aturan terlibat di dalamnya, baik aturan teknis perkuliahan maupun aturan-aturan terkait dengan proses software development. Sejauh ini, proses-proses yang mengiringi perjalanan TA itulah yang menjadi parameter utama penilaian, sehingga seminar-seminar yang dilakukan adalah untuk memantau jalannya proses-proses tersebut. Proses yang benar dapat menjamin produk yang benar.
  4. Pengerjaan TA adalah miniatur dari sistem kerja di dunia nyata. Tak dapat dibayangkan, kualitas dan etos kerja seperti apa yang akan dipersembahkan kelak, jika sekadar TA pun mesti membeli jasa orang, lebih-lebih jika kemudian terbukti bahwa produk yang dibeli tersebut tak sempat dieksplorasi apalagi dipahami.
Benar, bahwa TA menuntut banyak keahlian. Di samping keahlian mengimplementasikan hampir semua mata kuliah yang dipelajari sejak semester 1, juga keahlian mendokumentasikan proses, serta hal-hal teknis selama pengerjaan TA. Untuk salah satu tujuan itulah blog ini dibuat.***


    Search